Pada posting saya kali ini, saya akan membahas lebih detail mengenai apa saja sih komponen-komponen utama sensor injeksi itu ?
nah , untuk lebih jelas nya mari kita ulas bersama pada artikel dibawah . selamat membaca dan semoga bermanfaat ya.
KOMPONEN-KOMPONEN UTAMA SENSOR INJEKSI
1. Intake Air Temperature (IAT)
Sensor temperature udara masuk (Intake air
temperature) merupakan sensor koreksi yang biasanya terpasang pada air cleaner
atau hose antara air cleaner dengan throttle body. Sensor ini berupa thermistor
dengan bahan semikonduktor yang mempunyai sifat semakin panas temperature maka
nilai tahanannya semakin kecil.
Sensor Intake air temperature memiliki 2 kabel yang
keduany dari Engine Control Modul (ECM). ECM akan mensuplay tegangan sebesar 5
volt dan memberi ground untuk sensor. Karena nilai tahanan pada sensor
bervariasi akibat perubahan temperature maka tegangan yang mengalir dari ECM
juga bervariasi.
Variasi tegangan inilah yang dijadikan dasar bagi ECM untuk
menentukan temperature udara masuk yang tepat sebagai input untuk menentukan
koreksi jumlah bahan bakar yang disemprotkan oleh injector. Pada kendaraan
Suzuki yang menggunakan Intake air temperature sensor adalah Baleno 1.6, Baleno
1.5, Escudo 2.0,Aerio,Baleno Next G ,EverY, XL7, New Escudo 1.6.
Posisi Intake air temperature sensor pada air cleaner
dapat dilihat pada gambar
Gambar. Posisi IAT pada Air Cleaner
Gambar. Skema Intake Air Temperature
terhadap ECU
Hubungan antara nilai resistensi pada intake air
temperature sensor dan kenaikan temperature dapat dilihat pada gambar
Gambar . Grafik hubungan antara nilai resistensi dan
temperature
2. Throttle Body
Fungsi throttle body adalah sebagai saluran utama yang
dilalui oleh udara sebelum masuk ke intake manifold. Konstruksi throttle body
dapat dilihat pada gambar
Gambar.Konstruksi Throttle Body
Komponen-komponen pada throttle body dapat dijelaskan
sebagai berikut :
a. Throttle valve
Throttle valve berfungsi untuk membuka dan menutup
saluran utama yang dilalui udara pada throttle body. Digerakan oleh acceleration
pedal (pedal gas).
b.Throttle Position Sensor (TPS)
Throttle Position Sensor (TPS) adalah sensor pada
sistem EFI yang berfungsi mendeteksi bukaan throttle valve dengan menggunakan
potensiometer. Throttle Position Sensor terletak menempel pada throttle body dan wujudnya adalah potensiometer (variable resistor) yang
dihubungkan dengan poros throttle valve, untuk mendeteksi posisi bukaan katup
gas (throttle valve) tersebut secara akurat, dengan outputnya adalah tegangan 0
– 5 volt yang dikirim ke Eletrical Control Unit (ECU).
Gambar. Letak Throttle Position Sensor
pada Throttle Body.
Throttle position sensor (TPS) adalah sebuah potensiometer
yang secara konstan mengirim berbagai sinyal bertegangan ke ECU. Potensiometer
adalah semacam resistor yang mengubah gerakan mekanik menjadi sebuah voltage.
Pada Throttle Position Sensor, voltage ini berhubungan langsung dengan throttle
valve position. Ketika pengemudi menekan pedal gas, maka Throttle Valve
terbuka. Setelah Throttle Valve terbuka, sinyal bertegangan tinggi dikirim dari
Throttle Position Sensor ke ECU.
Informasi yang diterima ECU diterjemahkan sebagai
Acceleration Mode dan Decceleration Mode
Gambar. Skema Throttle Position Sensor terhadap ECU
Gambar. Output Tegangan TPS terhadap
bukaan Throttle Valve
Throttle Position Sensor terdiri atas 2 type :
- Throttle Position Sensor Rotary
- Throttle Position Sensor Linear
Kedua tipe ini mempunyai sebuah koil yang kabelnya
mempunyai perlawanan terhadap material lain. Kabel paling akhir dihubungkan ke
massa. Kabel yang lain dihubungkan ke reference voltage 5 volt (V REF) dari
ECM. Sebuah slide atau wiper blade dihubungkan ke poros throttle valve dan
bergerak sepanjang koil selama perubahan throttle position. Kedua type TPS
dapat dilihat pada gambar.
Gambar. Dua type Throttle Position Sensor, Rotary dan
Linear .
3. Fast Idle Air Control (FIAC).
Fast Idle Air Control (FIAT) berfungsi untuk menambah
jumlah udara yang masuk ke saluran udara masuk (intake air chamber) saat katup
gas (throttle valve) tertutup dan temperature masih dingin. Dengan bertambahnya
jumlah udara masuk maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan akan
menambah bahan bakar yang disemprotkan ke injector sehingga putaran mesin
menjadi lebih tinggi dari putaran idle (Fast idle).
Fast Idle Air Control terbuat dari thermo wax yang
bekerjanya sesuai dengan temperature mesin. Jika temperatur mesin masih dingin,
maka thermo wax belum mengembang sehingga jumlah udara yang masuk melalui
saluran bypass menjadi lebih banyak.
Gambar. Posisi Thermo wax
Saat temperature mesin panas maka thermo wax akan
mengembang dan saluran bypass akan menyemipt, jumlah udara yang masuk menjadi
berkurang, putaran idle.
Pada beberapa kendaraan FIAC dipasangkan menyatu
dengan IAC, namun ada pula yang dipasang terpisah contohnya : Vitara, Baleno
1.6 dll.
4. Idle Air Control (IAC)
Idle Air Control (IAC) berfungsi untuk menambah atau
mengurangi jumlah udara yang masuk ke intake air chamber saat throttle valve
tertutup pada kondisi temperature mesin masih dingin (fast idle) dan saat beban
eletrik difungsikan (idleup).
Jika beban listrik difungsikan
(lampu-lampu, A/C,P/S) maka katup Idle Air Control akan membuka untuk menambah
udara yang masuk ke intake air chamber. Dengan bertambahnya udara yang masuk,
maka Engine Control Modul (ECM) akan mendeteksi dan menambah jumlah
penginjeksian pada injector. Demikian sebaliknya, jika beban listrik tidak
difungsikan maka katup Idle Air Control (IAC) akan menutup sehingga putaran
mesin kembali ke idle.
Jika ditinjau secara konstruksinya, Idle Air Control
(IAC) terdiri atas 2 type yaitu :
a.Type rotary valve.
b.Type stepping motor
5. Idle Speed Adjusting Screw (ISAS).
Umum putaran stasioner (idle) telah ditentukan oleh
Engine Control Modul (ECM), namun pada beberapa jenis mesin efi/epi masih
menggunakan Idle Speed Adjusting Screw (ISAS) untuk mengatur besar kecilnya
putaran stasioner (idle) secara manual. Jika pada karburator, Idle Speed
Adjusting Screw (ISAS) disetel untuk mempengaruhi besar kecilnya pembukaan
katup gas (throttle), maka pada mesin efi/epi, ISAS disetel untuk mempengaruhi
besar kecilnya udara yang masuk ke intake air chamber saat idle.
ISAS ditempatkan tidak pada saluran udara IAC,
melainkan pada saluran bypass yang berbeda.
Gambar . ISAS terpasang pada Throttle body
6. Mass Air Flow (MAF) Sensor.
Mass Air Flow (MAF) berfungsi mendeteksi jumlah udara
yang masuk ke intake air chamber.Jika ditinjau secara konstuksinya, MAF sensor
terbagi atas 3 jenis (type) :
a.Measuring Plat Type
b.Measuring Core Type H
c.Heat Resistor Type.
a. Measuring plat type.
Sensor ini terdiri dari plat pengukur, pegas
pengembali dan potensiometer. Udara yang masuk ke intake air chamber akan
dideteksi dengan gerakan membuka dan menutupnya plat pengukur. Plat pengukur
ini ditahan oleh sebuah pegas pengembali.
Plat pengukur dan potensiometer bergerak pada poros
yang sama, sehingga sudut membukanya plat pengukur akan merubah nilai tahanan
potensiometer.
Gambar. Konstruksi MAF Sensor type plat.
Variasi nilai tahanan ini akan dirubah menjadi output
voltase sensor ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya jumlah udara
yang masuk ke intake air chamber.
b. Measuring core type H.
Air flow meter tediri dari inti pengukur, pegas
pengembali, potensiomete, rumah dan lain-lain. Terpasang diantara saringan
udara dan intake manifold. Sensor ini mendeteksi jumlah uadara yang masuk ke
dalam mesin dan mengirim informasi ke ECM sebagai sinyal voltase. ECM
menggunakan sinyal ini sebagai salah satu input ke ECM untuk mengontrol besaran
penginjeksian.
Measuring core bergerak kea rah samping sebanding
dengan jumlah udara yang masuk. Pada posisi tersebut atau jumlah udara yang
masuk dideteksi oleh potensiometer yang dipasang pada measuring core.
Pada type ini, sensor jumlah udara masuk menjadi satu
unit dengan sensor temperature udara masuk. Voltase referensi 5 volt dari ECM
digunakan pada sensor jumlah masuk dan sensor temperature udara masuk.
Ketika slider potensiometer bergerak melalui resistor
sesuai dengan jumlah udara masuk (besarnya aliran udara masuk) sinyal voltase
yang keluar ke ECM bevariasi sesuai pergerakan slider
Gambar. Konstruksi MAF sensor type core
c. Heat resistor type.
Head resistor type sebagai komponen dasarnya saat ini
hampir digunakan pada semua jenis kendaraan efi/epi. Head resistor mempunyai
sifat dapat berubah nilai tahanannya apabila temperature di permukaan resistor
berrubah. Perubahan temperature pada permukaan resistor diakibatkan oleh
gerakan aliran udara yang melewati permukaan heat resistor.
Variasi tahanan ini akan dirubah dalam bentuk variasi
voltase yang akan dikirim ke ECM sebagai dasar untuk menentukan banyaknya udara
yang masuk ke intake air chamber. Sensor type ini biasanya terdapat 3 jenis
kabel yaitu kabel input dari ECM (12 volt), output dari sensor ke ECM (variasi
0 – 5 volt), dan kabel massa sensor yang akan dimassakan ke bodi kendaraan.
Gambar. Konstruksi MAF sensor type heat resistor
6. Manifold Absolute Pressure (MAP)
Manifold Absolute Pressure (MAP) adalah sensor yang
mendeteksi tekanan udara yang masuk ke intake air chamber sebagai dasar
penghitungan jumlah udara melalui IC (integrated circuit) yang terdapat di
dalam sensor ini.
MAP sensor menghasilkan sinyal tegangan yang segera
dikirim ke ECM. Oleh ECM sinyal tegangan ini digunakan untuk menentukan basic
injection time.
MAP sensor terdiri dari semi konduktor type pressure
converting element yang berfungsi merubah fluktuasi tekanan manifold menjadi
perubahan tegangan dan IC yang memperkuat perubahan tegangan. Pada MAP sensor
jug terdapat 3 jenis kabel
yaitu input 5 volt (reverence voltase)
dari ECM,Ground dan output dari sensor ke ECM bervariasi antara 0- 5 volt.
Gambar. Konstruksi MAP Sensor
Hubungan
antara Output voltage dengan perubahan jumlah udara masuk berdasarkan kevakuman
pada intake manifold
mas saya boleh minta buku literaturnya tdak ?? terima kasih
BalasHapusijin bertanya pak, jika tegangan dr ecu ke sensor tps 12vdc normal tidak?, cr pengukuran power kontak on kabel ke sensor dilepas lalu diukur menggunakn voltmeter kaki 1 dan 3 -, kaki 2 +
BalasHapusUp saja kasusnya seperti mas agus
BalasHapusPermisi sya mau tanya saya abis servis d bengkel tetapi rpm gak mau normal ap penyebabny soalny sebelum d servis normal aj karna sya jauh dri bengkel
BalasHapusTerimaksih atas postingannya. Bisa menambah wawasan dalam pengetahuan mobil injektion.
BalasHapus